Tuesday, December 16, 2025
HomeBeritaHorrornya penjara Israel: Jurnalis Palestina diperkosa dan disiksa petugas

Horrornya penjara Israel: Jurnalis Palestina diperkosa dan disiksa petugas

Jurnalis Palestina Sami al-Sa’i, yang ditahan dalam administrative detention oleh Israel sejak Februari 2024 hingga Juni 2025, memberikan kesaksian mengerikan mengenai pelecehan seksual dan kekerasan fisik yang dialaminya oleh petugas penjara Israel.

Al-Sa’i berbicara dalam sebuah sesi yang diselenggarakan oleh Palestinian Center for Development and Media Freedoms (MADA) di Ramallah. Jurnalis asal Tulkarm, Tepi Barat utara, itu menceritakan pengalamannya di Penjara Megiddo, di mana petugas diduga menggunakan tongkat untuk menyerangnya secara seksual saat ia diborgol dan dibutakan.

Ia menuturkan, ia dipaksa menuju sudut penjara di bawah ancaman dan pukulan, diwajibkan menanggalkan pakaiannya, diposisikan secara memalukan, dan menahan rasa sakit yang luar biasa.

Kekerasan juga menyasar area tubuh yang sensitif, termasuk satu kasus di mana seorang petugas diduga menumpangkan kakinya di kepala dan leher al-Sa’i.

Al-Sa’i menekankan bahwa pengalaman pribadinya mencerminkan “realitas katastrofik” yang dialami tahanan Palestina, termasuk pemukulan, kelaparan, penelantaran medis, penghinaan, dan intimidasi.

Ia mencatat bahwa kekerasan meningkat setelah penunjukan Menteri Dalam Negeri Israel sayap kanan, Itamar Ben-Gvir, yang memiliki otoritas atas sistem penjara.

Kesaksian Al-Sa’i sejalan dengan laporan tahanan Palestina lain yang mengungkap praktik penyiksaan dan pelecehan seksual, termasuk penggunaan anjing terlatih, yang menimbulkan trauma psikologis berat.

Organisasi HAM Palestina mendokumentasikan puluhan kasus sejak serangan Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023.

Hingga saat ini, lebih dari 9.300 tahanan Palestina, termasuk perempuan dan anak di bawah umur, masih berada di penjara Israel. Organisasi hak asasi manusia melaporkan adanya penyiksaan, penelantaran, dan perlakuan medis yang buruk, yang telah menewaskan beberapa tahanan.

Otoritas Israel terus membantah adanya pelanggaran sistematis, sementara kelompok HAM internasional mendesak intervensi segera untuk menghentikan kekerasan yang terus berlangsung.

Pizaro Idrus
Pizaro Idrus
Kandidat PhD bidang Hubungan Internasional Universitas Sains Malaysia. Peneliti Asia Middle East Center for Research and Dialogue
ARTIKEL TERKAIT
- Advertisment -spot_img

Terpopuler