Sejumlah anggota milisi dan pemimpin kabilah di Jalur Gaza mulai menyerahkan diri kepada Hamas, menurut sumber-sumber Palestina yang dikutip Otoritas Penyiaran Israel (IBA), Minggu.
Langkah tersebut muncul setelah terbunuhnya Yasser Abu Shabab, menyusul tenggat 10 hari yang diberikan Hamas agar kelompok-kelompok bersenjata itu menyerahkan diri.
Hamas sejak lama menyuarakan kekhawatiran atas keberadaan milisi yang beroperasi secara independen di Gaza. Dalam pernyataan yang dikaitkan dengan kelompok itu disebutkan, “Suku-suku sangat khawatir terhadap milisi yang didanai Tel Aviv, dan mereka akan hilang apa pun upaya Israel mempertahankannya.”
Milisi-milisi tersebut dilaporkan bertugas melacak terowongan dan memburu para pejuang Hamas—operasi yang dinilai ‘Israel’ sulit lakukan selama dua tahun terakhir.
Di Khan Younis, Husam Al-Astal, komandan salah satu milisi yang bekerja dekat dengan Abu Shabab, mengatakan kepada IBA bahwa kematian Abu Shabab tidak akan menghentikan kegiatan mereka. Ia menambahkan, wakil Abu Shabab, Ghassan Al-Duhine, kini mengambil alih kepemimpinan dan tetap aktif dalam urusan militer.
Al-Astal memperingatkan, “Hamas berusaha mengirim orang untuk menyusup ke kelompok kami, tetapi kami akan segera mengetahuinya.”

